Wednesday, 23 October 2013

Future Plans

Susah ya jadi cewek umur 20-an, bawaannya udah pengen nikah aja padahal umur baru (atau udah?) 21 tahun. I mean, I can't wait to make plans with my future husband. I can't wait to spend my daily lifetime buying groceries, taking care of our children, nganterin sekolah setiap pagi, ngajakin jalan-jalan ke mall, piknik sekeluarga (me, you, and our children), ngajar sebagai dosen ilmu komunikasi di suatu universitas, bikin kopi buat kamu setiap pagi, nyiapin pakaian kerja, nungguin kamu pulang kerja, nemenin anak belajar, having intimate pillow talk, kemudian hidup bahagia selamanya setiap harinya.

I know life doesn't work that simple and that we have to work our ass off to get that list of things and it's really not easy. Tapi, wajar kan, as a young adult I have plans like that?

Aku nggak mau jadi istri yang sepenuhnya bergantung sama suami. Impian aku sebenernya simple. I want to be that fashionable Mom and wife yang bisa memenuhi keinginan dasarnya sendiri, independently. Misalnya beli tas dan sepatu using my own money, nggak minta-minta terus sama suami. Cooking everyday, kayak bucket list #1 yang tadi udah ditulis di postingan sebelumnya. I want my husband and kids to love my dishes. Jajan di luar boleh aja tapi mereka harus ngefavoritin apapun yang aku masak.

I don't need a very big house to live in. Aku nggak suka rumah yang terlalu luas karena ngebersihinnya susah, terus I don't really like very wide house kenapa ya, soalnya serem ._. Yang penting cukup untuk keluarga kita, nyaman, bersih, terang, dan nggak berhantu (I really mean it). Aku kepingin punya pembantu buat ngebersihin rumah, nyapu, ngepel, nyuci baju, nyetrika (simply because I don't like nyuci baju dan nyetrika), but not to babysit my kids and cook my meals, yang jelas.

Living life kayak Alexandra sama Beno Wicaksono (Divortiare & Twivortiare by Ika Natassa) itu udah keliatannya perfect life banget, loh. Both are having careers dan even though they're really different, they complete each other.

Aku mau punya suami yang berpengetahuan luas, lebih dari aku. Yang bisa ngedongeng buat anaknya (dan aku, tentunya), yang bisa nemenin anaknya tanding sepak bola, ngajarin main musik, nonton bola bareng and having fights about klub favorit siapa yang lebih hebat. As a wife and Mom, I will be busy preparing popcorns and nuts buat nemenin mereka nonton bola di TV, sambil ngomel-ngomel tentang gimana berantakannya ruang keluarga gara-gara mereka grasak-grusuk nontonnya.

I will be very angry to both my husband and son(s), but I will be very happy because I have them in my life.

My husband must be reliable. He has to be able to fix the antena TV yang mencla-mencle, sok-sokan ngutak-ngatik laptop yang rusak hardwarenya entah kenapa, nyetel motor supaya enak dipake (atau mungkin marahin aku yang males banget servis motor), ngelap-lapin mobil keluarga satu-satunya biar nggak malu-maluin, maupun ngajarin anak kita ngerjain peer yang dikumpul besoknya.

I want my husband to be the hero for our children. I want my husband to be the most favorite superhero being told in our children's essays assigned by their teachers in school. I want my husband to be the pride of the family, to be the frontman.

I want my future to not be perfect. I want it to be complex (or complicated) yet I will still be happy of my problems because I know I will not face it alone.

Most importantly, I want my husband to be you.

Tuesday, 22 October 2013

Bucket List #1

Barusan liat klip-klip dari film Julie and Julia (2007). Filmnya tentang memasak gitu deh. Honestly, aku nggak begitu bisa masak. At least for now soalnya belum ada motivasi buat belajar masak sih. As an excuse, bukannya males, cuma aku nggak suka aja kalo belajar masak tapi peralatan dan bahan nggak sesuai kebutuhan. Iya, Suvi emang rewel banget. Paham, kok.

Pengen belajar masaknya ntar kalo udah punya suami. Iya, emang masih lama, tapi itu termasuk ke dalam bucket list aku kok. Kalo ditanya orang, "Bisa masak nggak sih, Suv?" Mau ngejawab kayak gitu ya gimana ya. Tapi, emang pengennya gitu. I want my husband (and kids) to be the most special people to taste my cooks. Humbly bragging, my dishes don't taste bad loh. Ahahaha. Nggak tau kenapa, sekarang nih belum punya keinginan buat belajar masak. Pengennya tuh masak yang aneh-aneh sekalian, nyobain resep-resep ajaib (tapi tetep makes sense buat lidah orang Indonesia pada umumnya).

Di film Julie and Julia itu, pemeran Julianya punya proyek pribadi gitu buat masak 365 resep berbeda selama setahun penuh. Jadi kepengen juga kayak gitu kan. I always tergoda kalo liat buku resep masakan, nonton acara masak-memasak (I mean, who doesn't?), dan acara yang ada makanannya. Selalu bikin pengen. And I want to try the dishes. Pengen masak yang kayak gitu. I want my family to be happy eating my dishes.

So, here comes my #1 bucket list: To cook (at least) one different recipe everyday for a full year.