Saturday, 21 December 2013

Akhir Masa Kuliah

Kemarin, waktu lagi bimbingan, dosen saya bilang, "Kamu sidang paling telat tanggal 9 yah!" Kemudian saya menyahut, "Tanggal 9 Januari, Sir?" yang kemudian dijawab, "Yaiyalah!"

Saya menyambutnya dengan menelan ludah berkali-kali. Saya sadar, sih. Seberapa pun lamanya saya menunda, pada akhirnya saya harus menghadapi ujian terakhir saya sebagai calon sarjana ini:

SIDANG SKRIPSI.

Saya deg-degan banget mau nyambut datangnya perintah untuk sidang skripsi itu. Saya akui, seharusnya saya bisa menyelesaikan skripsi saya ini akhir bulan Oktober kemarin, namun saya takut. Saya belum siap menghadapi sidang. Saya belum merasa menguasai materi-materi yang akan saya sampaikan. Tapi memang benar apa kata orang:

"Kalau kita nunggu siap dalam melakukan sesuatu, kita nggak akan pernah siap. Manusia itu nggak pernah siap. Kita akan selalu dipaksa untuk siap."

Kalau dosen saya nggak mengeluarkan ultimatum seperti itu, belum tentu saya menyiapkan diri saya dengan intensif mulai dari hari ini. Saya harus berusaha.

Saya memang nggak terlalu dekat dengan dosen pembimbing saya, tapi saya senang dialah yang membimbing saya menyusun skripsi ini. Beliau mampu memotivasi saya setiap kali kami bimbingan, meskipun seringnya saya harus menunggu beliau hingga berjam-jam ketika kami ada jadwal bimbingan. Beliau menyebut saya salah satu mahasiswanya yang militan. Padahal menurut saya, saya masih bermalas-malasan dalam pengerjaan skripsi ini. Tapi memang sih, saya selalu berusaha mengabari beliau bagaimana perkembangan pengerjaan skripsi saya. Meskipun saya tidak punya kemajuan, saya akan memberitahu beliau. Because I think that's what advisor is for. Untuk membimbing saya. Maka dari itu, saya nggak boleh ragu untuk mengungkapkan keraguan saya.

I don't know what to write anymore. Wish me luck, yah!

No comments:

Post a Comment