Memang banyak pemimpin Indonesia yang nggak bener. Anggota DPR pada korupsi, plesiran jauh-jauh ke luar negeri buat sesuatu yang nggak signifikan, bikin peraturan yang kurang penting, sampe nonton video porno waktu lagi sidang. Lha kok yo ndak mikir sama sekali ya. Mbok kalo mau nonton bokep ya di rumah aja, kenapa harus di ruang sidang? Capernya nggak lucu sama sekali, Pak.
Udah susah-susah jadi pejabat, kekuasaannya malah dipake buat diri sendiri. Memperkaya diri, keluarga, maupun partai (sendiri). Nggak tau deh kapan mikirin rakyatnya. Rakyatnya sendiri serba salah. Mau dimaklumi, makin merajalela. Marah-marah, tempat aspirasinya yang ngelakuin pelanggaran. Akhirnya banyak rakyat yang malah antipati sama pemimpinnya sendiri. Lha wong udah dipilih untuk menyejahterakan rakyat, malah nggak dilakuin. Kan kesel. Ibaratnya udah ditembak, eh pas bilang iya mau pacaran, eh abis itu ternyata si dia nggak sebaik pas pedekate. Masa pedekate emang paling indah.
Udah yuk fokus lagi ke hal yang seharusnya.
Tapi akhir-akhir ini yang lagi populer adalah pemimpin daerah yang bener-bener berpihak pada rakyat kok. Saya punya dua contoh yang hasil kerjanya 'kelihatan'. Kenapa 'kelihatan'-nya pake tanda kutip? Karena memang program mereka nggak bisa dinikmati dalam waktu yang instan. Butuh dukungan dan partisipasi warga yang nggak sedikit, dan penyelesaian programnya butuh waktu yang nggak sebentar. Jadi emang kudu sabar sebelum hasilnya bener-bener keliatan banget. By the way, dua contoh pemimpin itu adalah pasangan Jokowi-Ahok dan Ridwan Kamil. Ini nih orang-orangnya:
![]() |
Ridwan Kamil, Walikota Bandung |
![]() |
ki-ka: Jokowi - Ahok, Gubernur & Wakil Gubernur DKI Jakarta |
Ridwan Kamil itu walikota Bandung. Beliau aktif banget di Twitter buat berinteraksi sama warga Bandung. Saya sendiri nggak tau siapa itu Ridwan Kamil sebelum beliau jadi walikota Bandung. Sempet nggak peduli juga soalnya kan walikota Bandung sebelumnya keseret kasus korupsi gitu. Kemudian salah satu temen saya ngomong-ngomongin Ridwan Kamil gitu katanya beliau kocak di Twitter. Saya yang penasaran pun buka Twitternya Ridwan Kamil di sini. Interaksi beliau bagus banget. Twitternya dikelola sendiri sama beliau, nggak pake admin. Ridwan Kamil secara rutin mengkampanyekan program-program yang beliau punya di Twitter, dan mendokumentasikannya. Ada beberapa program yang saya suka. Pemindahan PKL, penghijauan kota, proyek biopori, wifi Bandung Juara, Damri gratis untuk pelajar berseragam tiap hari Senin, tim gorong-gorong Bandung Juara, kemudian penertiban pengemis dan topeng monyet di jalan-jalan di kota Bandung, dan masih banyak lagi. Bahkan siapapun bisa berkontribusi buat jadi relawan. Kalo mau daftar jadi relawannya, atau sekedar tahu lebih dalam tentang Ridwan Kamil (dan wakilnya, Oded) bisa mampir ke sini.
Selanjutnya ada Jokowi-Ahok. Awalnya sempet pesimis juga sama pasangan ini. Khawatir mereka bakalan disetir sama partai tempat mereka berasal, kemudian, seperti pemimpin yang lainnya, bakalan lebih mikirin kesejahteraan partai daripada rakyatnya. Saya dulu lebih penasaran sama Faisal Basri sih, tapi yang kepilih Jokowi-Ahok. Yaudah deh.
Meskipun bukan orang Jakarta dan nggak tinggal di sana, kurang lebih saya ngikutin juga perkembangan beritanya dua orang ini. Wajar dong, DKI Jakarta kan ibukota Indonesia, jadi mau nggak mau, suka nggak suka, pasti harus ngikutin beritanya karena kurang lebih mencerminkan Indonesia.
Surprisingly, kerjanya bagus. Pemberitaannya kebanyakan positif. Gebrakan-gebrakan yang dilontarkan Jokowi-Ahok ini berani menentang arus kepemimpinan yang lagi populer. Jokowi dengan sikap rendah hatinya bisa merangkul warga Jakarta di pinggiran. Ahok yang kayak nggak takut sama apapun berani ngelakuin sesuatu yang radikal. Tapi justru sikap inilah yang bikin rakyat Jakarta nyimpen harapan di atas pundak mereka berdua. Harapan kalo Jakarta akan jadi kota yang lebih baik. Perjalanan masih panjang, tapi bukan berarti nggak mungkin.
Jokowi-Ahok juga nggak segan-segan ngasi liat slip gaji mereka. Transparansinya bagus. Ahok, di situs pribadinya bahkan mempublikasikan slip gaji, pemakaian APBD, anggaran daerah, dll dll. Ini situs pribadinya Ahok.
Dua contoh pemimpin daerah ini rasanya udah kayak Oasis di tengah padang pasir dunia politik Indonesia. Walikota Surabaya, Tri Rismaharini juga katanya kerjanya bagus, tapi saya nggak begitu mengikuti berita-beritanya. Jadi saya nggak ulas di sini. Sebenernya lucu ya, lucu ironis gitu. Pemimpin yang baik seperti mereka, justru yang langka. Justru yang tidak populer.
Semoga ke depannya pemimpin yang baik seperti mereka lah yang jadi populer. Semoga pemimpin-pemimpin busuk yang akan terkikis sampai kemudian dilupakan karena nggak penting.
Saya jadi semangat lagi menyambut 2014. Semoga di pemilu pertama saya nanti, saya bakalan bisa milih pemimpin yang emang baik. Yang janjinya bisa dibuktikan. Yang berani menentang ketidakadilan demi tercapainya kesejahteraan rakyat.
ciebangetgasih? Huahaha
Ya pokoknya gitu lah. Semoga ini tandanya negeri ini akan kembali ke jalan yang benar. Sebagai warga negara Indonesia, kita punya kewajiban untuk peduli. Ini juga mumpung saya lagi inget, lagi bener hihiihi. Semangat!
Kebetulan saya udah tau Pak Ridwan Kamil sejak lama mbak. Saya pernah ikut Leadership Talk di ITB dan beliau salah satu pematerinya (yaiyalah dia kan salah satu dosen disana). Dulu kalau gak salah dia punya komunitas berkebun gitu. Emang salah satu sosok pemimpin yang kompeten sih ya, jadi banyak terobosan baru..
ReplyDelete