Jadi ceritanya kemarin saya nemenin roommate kosan saya, Neo, nyari kebaya buat wisudaan nanti. Alhamdulillah kebaya + pernak-perniknya dapet. On our way to the mall where we bought the kebaya, in the taxi, the radio played one of Nidji's finest song, "Laskar Pelangi". My mind suddenly went far away from the backseat of the car.....
I suddenly remembered about my very huge dream of having my Master's Degree in New Zealand.
I suddenly remembered about my passion to become a writer of a fashion magazine or TV reporter.
I suddenly remembered about my goal to live in Europe and experience a very classic lifestyle; hang out with my husband to a cafe in Italian street and writing.
I suddenly remembered about my dream to be a career woman with my fat salary and awesome way of living.
I suddenly remembered about my dream to live in a small city with my lovely husband and children (maybe Yogyakarta, Semarang, Malang, or even Madiun).
I suddenly remembered about my dream of working at majalah Bobo, simply because it is my favorite.
Then I realized that I have a bunch of dreams that are clashing with the other.
Oke. Maaf ya karena bahasa yang saya pakai untuk nulis di sini suka nyampur-nyampur.
Kemudian saya jadi entah semangat entah malah patah arang. Bagitu banyak mimpi yang ingin saya gapai, tapi saya nggak bisa memilih semuanya sekaligus. I also want to be a lecturer in a university, but I have to finish my Master's Degree first. Either way, saya harus jadi praktisi supaya mumpuni untuk mengajar. Akan lebih baik jika saya bisa mengajar di universitas yang bagus dan di kota yang tidak terlalu metropolis. Solo, misalnya. Semarang. Yogyakarta. Cirebon. Saya lelah dengan hingar-bingar ibukota (will make a separate blog post about this topic). Saya ingin menjadi wanita karir dengan gaji besar namun saya ingin tinggal di kota kecil. Agak susah, ya?
Kalau inget lagi sama lagunya Nidji yang Laskar Pelangi itu saya rasanya ingin langsung berlari. Pengen langsung turun dari taksi terus ngelamar di semua perusahaan majalah favorit saya. Lalu harap-harap cemas berharap saya diterima di salah satunya.
Selama ini saya berpikir terlalu kompleks sebelum mengingat bahwa sebenarnya mimpi saya begitu sederhana. See, I can describe each of my dream into a sentence. My problem is that I have so many clashing dreams I want to pursue.
Mimpi adalah kunciUntuk kita menaklukkan duniaBerlarilah tanpa lelahSampai engkau meraihnya
Kadang saya pikir saya takut menghadapi dunia kerja ketika saya ingin lanjut S2. Tapi ketika saya memutuskan untuk mengejarnya, saya ingin punya pengalaman kerja. Ruwet.
Sampai akhirnya saya menyadari bahwa sebenarnya saya hanya butuh menjawab satu pertanyaan.
Apa yang saya cari?
So, have you found it?
ReplyDeleteEmmm.... Belum
Deletesama bgt suvii
ReplyDeletei dunno did u still remember me or not??
hhe
but i'm trully missing
wish us luck for our bright future :)
Kegalauan mendekati kelulusan ya suv? :p
ReplyDeleteJawabannya ada di dalam hati Suv.. So, just follow your heart :D
Coba merenung, dan pikirkan apa yang selama ini membuatmu bahagia. :)
Semangat!