Tuesday, 7 April 2015

A Short Escape to Palembang

First of all, this is not a blog about travelling. So, I am sorry to disappoint you if you expect me to post many tourism places in Palembang, because I was not going there for that reason. The main reason I went there is because I wanted to meet my best friends, Terry and Neo!

I went to Palembang from Bandarjaya, Lampung, at night. My reason was because I wanted to sleep in the travel car. Not taking so long, I arrived after a very crazy six-hour-drive. Mau mati rasanya, abisnya supirnya ngebut banget. I thought supir bus Luragung yang di Pantura itu udah paling ekstrim, and he proved me wrong. Supir angkutan Lintas Sumatera lebih gila lagi!

Setelah nyampe Palembang emang rasanya agak mual, dan masuk angin. Kayaknya sekarang jadi kebiasaan deh, kalo ke luar kota pasti aku masuk angin. Jakarta-Bandung masuk angin, ke Cirebon masuk angin, pokoknya semuanya masuk angin. Untung nggak mabok.

Saat itu baru ketemu sama Neo doang sih, belum ketemu sama Terry. Seneng banget lho ketemu sama mereka, apalagi kan kita bertiga udah punya kesibukan masing-masing. Neo kerja di salah satu bank swasta di Palembang, sedangkan si Terry lagi koas. Awalnya sahabatan sejak kuliah, dan alhamdulillah masih sampe sekarang, hehehehe. I promised them bakalan nyamperin ke Palembang, dan baru keturutan sekarang. Therefore, my true intention was not to 'travel', but to meet them. I accomplished it happily. Bisa centang satu bucket list deh untuk tahun ini. Yay!

Pagi pertama di Palembang, I spent it by eating pempek! Selama 3 hari di sana makan pempek mulu, sampe enek dan perutnya agak perih karena cuko pempek yang pedes itu. Setelahnya, I asked Neo to accompany me to a mall soalnya mau beli beberapa kebutuhan yang nggak bisa ditemuin di Bandarjaya. Ha ha. Baru deh ketemu sama Terry!

Akhirnya bisa kumpul bocah bertigaaa. Having a sleepover di rumah Terry, masang koyo soalnya puegel banget. I couldn't sleep the night before so I was not feeling very fit, tapi kapan lagi di Palembang, ya nggak? Tadinya kita ngerencanain nonton film tapi udah penuh bioskopnya. Jadi pesen buat besok deh.

Hari Sabtu, 4 April 2015, Terry ada jadwal koas pagi, jadi kita harus berangkat abis subuh. I spent the noon by visiting Jembatan Ampera! Yah, nggak Jembatan Ampera banget sih, tapi nyari spot yang mendukung buat foto sama the infamous Ampera Bridge! I was dying to take a picture with it! Hahahaha. Norak ya, tapi emang pengen banget foto di sana.

Suvi with Jembatan Ampera
Setelahnya, we moved to Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, yang letaknya di depan J.Co, tempat kita foto-foto. Kalo gatau Sultan Mahmud Badaruddin II, beliau adalah bapak-bapak yang ada di uang 10 ribu-an. Coba liat deh. Tadinya mau masuk dan exploring banget museumnya, tapi ternyata pengunjungnya lagi sepi, cuma kita berdua. Jadi, kita berdua ketakutan. Baru setengah jalan udah keluar lagi haha. Mas-masnya sampe nanyain kenapa kita udah mau pulang aja padahal masuknya belum nyampe 10 menit.



Di deket masjid agung, ada sebuah monumen, namanya Monumen Perjuangan Rakyat. Sayangnya belum sempet googling tentang monumen itu, but since there is a very huge Burung Garuda, aku jadi kepengen banget foto di bawahnya. Jeng jeng jeng!!

Burung Garuda Besak
Ternyata di dalam monumen itu ada museumnya, dan pengunjungnya lumayan, jadi ga sepi-sepi amat. Museumnya sendiri ada 6 lantai, kemudian di atasnya ada semacam rooftop gitu, jadi kita bisa liht landscape kota Palembang. Sayangnya, Palembang itu PANAS BANGET. Nggak asik kalo di atas lama-lama.

Sorenya, setelah Terry kelar koas, kita nonton Fast and Furious 7! Lumayan sih filmnya, meskipun plotnya nggak sesuai harapan. The effect was not perfect but very good. Memanjakan mata lah.

Jangan lupa makan Pempek di Pempek Vico, ditemani dengan segelas es kacang merah.


Minggu pagi udah balik lagi ke Bandarjaya, and I found a Kampung Bali di daerah Tulang Bawang (kalo ga salah ingat), where there were so many pura untuk sembahyang, dan warna-warni banget! Sayangnya nggak sempat foto-foto. Hiks.

Udah ah, Dedek Cupi sudah lelah ngetiknya. Semoga bisa ke kota lain lagi. Terima kasih *** (nama perusahaan tempat Dedek Cupi bernaung), kalo bukan karena ***, belum tentu punya kesempatan ke sini!

Kiss kiss from Lampung!

No comments:

Post a Comment